Jurnalutama.com (Tanjungpinang) – Terkait pernyataan anggota Komite Tari Dewan Kesenian Kepri, Tohar Fahlevy, menurutnya Dinas Kebudayaan (Disbud) Kepulauan Riau (Kepri) sering menutup sebelah mata pada kerja-kerja kebudayaan tradisi, sementara disisi lain membuka mata selebar-lebarnya pada kerja-kerja kebudayaan yang lain. (Diterbitkan Media Jurnalutama.com sebelumnya, dengan judul “Disbud Kepri Dinilai Melenceng dari Visi Awal Pembentukanya” -red) pada Kamis (19/10/23), Kepada Bidang Adat dan Tradisi Dinas Kebudayaan Kepri Hj Budhiharti S Sos M Si., mengatakan, Itu Tidak Benar.
Sehubungan dengan hal tersebut Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau Juramadi Esram, M.T., melalui Kepala Bidang Adat dan Tradisi Dinas Kebudayaan Kepri Hj Budhiharti S Sos M Si., menanggapi dan menyatakan dalam konfirmasi awak media Jurnalutama.com pada Jum’at (20/10/23).
Menurut Hj Budhiharti S.Sos, dalam klarifikasi menyebutkan, seolah-olah Dinas Kebudayaan (Disbud) Kepri menutup mata terhadap kerja kebudayaan sama sekali tidak benar dan tidak beralasan.
Kabid Adat dan Tradisi Dinas Kebudayaan Kepri juga menyampaikan terkait keikutsertaan 4 Pegiat sastra di Malaka, Dinas Kebudayaan baru tahu beberapa hari sebelum pelaksanaan kegiatan.
“Kami sangat terkejut, dan dengan waktu yang cukup pendek Dinas Kebudayaan tetap mendukung dan merespon hal tersebut dengan baik, dengan mengecek ke Panitia Penyelenggara kegiatan, Narasumber tersebut difasilitasi oleh Panitia Penyelenggara kegiatan. Dinas Kebudayaan Prov Kepri juga mengecek pada Daerah lain terkait kegiatan tersebut dan mereka sebagai narasumber difasilitasi dari pihak Panitia, ” terang Hj.Budhiharti S.Sos.
Lebih lanjut dikatakan, Kepala Dinas Kebudayaan Kepri pernah di WhatsApp oleh saudara Hunizar Hood untuk pengajuan keberangkatan terkait kegiatan tersebut. Apabila kita mengacu pada system keuangan daerah dalam system penganggaran sehingga untuk pengajuan anggaran tahun ini akan direalisasikan tahun depan. Saya yakin mereka sudah tau dan paham akan proses penganggaran ini dan itupun kalau keuangan daerah mencukupi dengan disesuaikan kemampuan daerah, ” tegasnya.
Masih kata dia, Salah satu respon Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri yang positif, Kepala Dinas Kebudayaan telah meminta staf untuk menindaklanjuti karena kegiatan ini tidak teranggarkan tetapi niat baik ini ditolak karena tidak sesuai harapan mereka, ” ujarnya.
Selanjutnya terkait Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri digabung dengan Dinas Pariwisata itu, dirinya mengatakan, ” Bukan ranah Dinas Kebudayaan tetapi itu ranah pimpinan daerah, ” kata dia.
Sambungnya, Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri mengucapkan terimakasih atas kelompok komunitas dan dan penggiat seni yang tetap eksis yang tidak tergantung oleh Pemerintah Daerah karena anggaran Pemda terbatas.
Tidak hanya itu Hj.Budhiharti S.Sos., juga menyarankan, kepada kelompok komunitas dan Penggiat seni selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak lain/swasta untuk mensupport kegiatan kebudayaan.
Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri selalu terbuka bagi komunitas kebudayaan dan pegiat seni dalam hal koordinasi untuk memajukan kebudayaan provinsi Kepri.
“Mohon do’a dan supportnya Insyaallah tahun depan Provinsi Kepri akan menerbitkan Perda Pemajuan Kebudayaan Provinsi Kepri sebagai salah satu kepedulian Dinas Kebudayaan terhadap kemajuan kebudayaan di Kepulauan Riau, ” pungkasnya.
(Ratih)
Komentar