Jurnalutama.com (Tanjungpinang) – Tak bayarkan gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR) 1444 Hijriah/ 2023, Ratusan Karyawan PT Swakarya Indah Busana (SIB) di Jl D.I Panjaitan KM.7 Tanjungpinang, Provinsi Kepri menggelar aksi mogok kerja, Kamis (20/04/2023).
Dalam pantauan media ini, di lokasi ratusan pekerja terlihat menduduki halaman perusahaan sambil sesekali berteriak menyerukan dan meminta perusahaan membayar gaji yang menunggak dan masih juga dibayarkan.
“Bayar gaji dan THR kami, kami perlu makan, kami mau lebaran, bayar gaji dan THR kami,” seru salah seorang karyawan Kamis (20/03/2023).
Seorang pekerja yang ikut dalam Mogok Kerja di Tanjungpinang, Sebut saja namanya Ajo mengaku ia bersama ratusan pekerja lainnya belum menerima gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR) hingga dua bulan.
“Kami menuntut gaji kami yang bulan februari, maret dan THR segera di bayarkan,” ucapnya.
Untuk THR, Ajo mengaku pihak perusahan baru mencicil Rp.1 juta, itu dibayarkan pada Senin (17/04/2023) kemaren, dan perusahaan berjanji untuk kekurangan dicicil kembali pada bulan Mei, Juni dan Juli nanti.
Lanjunya lagi, Sementara itu terkait gaji menurutnya, perusahaan berjanji akan dibayarkan sekira tanggal 25-27 nanti, itupun kata perusahaan kalau bank sudah buka.
“Untuk gaji bulan selanjutnya yakni bulan Maret 2023 dan selanjutnya juga belum jelas akan dibayarkan oleh perusahaan,” ujarnya.
Ajo mengaku para pekerja sudah melaporkan perihal gaji dan THR kepada Dinas Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang, namun sampai saat ini tidak ada solusi sama sekali.
“Capek kami lapor ke Disnaker bang, tiap bulan kami lapor, tapi tidak ada solusi juga, Disnaker seolah tidak peduli dengan nasib kami,” ungkapnya kesal.
Dampak dari Mogok Kerja di Tanjungpinang ini, perusahaan yang memproduksi pakaian tersebut tak beraktivitas seperti biasanya. Dampak dari Mogok Kerja di Tanjungpinang ini, perusahaan yang memproduksi pakaian tersebut tak beraktivitas seperti biasanya.
Hingga saat ini aksi para Karyawan PT Swakarya Indah Busana tersebut masih berlangsung dan konfirmasi dengan pihak terkait masih dilakukan awak media ini.
(Redaksi)
Komentar