Jurnalutama.com (Tanjungpinang) – diberitakan sebelumnya oleh Media Jurnalutama.com, terkait berita berjudul “Disbud Kepri Dinilai Telah Melenceng dari Visi Awal Pembentukanya” dan “Disbud Kepri Dinilai Telah Melenceng dari Visi Awal Pembentukanya,Ini Pernyataan Kabid Adat dan Tradisi”, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau Juramadi Esram, M.T., melalui Kepala Bidang Adat dan Tradisi Dinas Kebudayaan Kepri Hj Budhiharti S Sos M Si., pada Jum’at (20/10/23), yang menyatakan bahwa, “Tidak Benar dan Tidak Beralasan Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau Menutup Mata terhadap Kerja Kebudayaan Tradisi” dan hal ini terus berkesinambungan. Minggu (22/10/23)
Sehubungan dengan itu, Ketua Dewan Kesenian Provinsi Kepulauan Riau Raja Helmi, menanggapi dan menjawab terkait pernyataan Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri tersebut dan menyampaikan, pada konfirmasi awak Media Jurnalutama.com, Minggu (22/10/23), Dirinya juga menyebut telah difasilitasi pada saat kegiatan keberangkatan Sastra ke Melaka beberapa waktu lalu.
“Benar kami difasilitasi di Malaka dan yang kami harapkan bantuan transportasi maksimal 5 (Lima) Juta, untuk 5 (Lima) orang, tapi yang mau dibantu hanya 1 (Satu) Juta dan kawan-kawan menolaknya, coba buka berapa anggaran mereka ke Malaka serombongan Minggu lalu, ” ujarnya ke awak Media ini.
Lebih lanjut dikatakan Helmi, Kami sangat paham akan politik anggaran tapi kami tau juga ada anggaran partisipasi even yang pasti selalu mengejutkan Disbud atau pura-pura terkejut, ” tegasnya.
Dia juga kembali mengatakan, Kita minta klarifikasi Disbud apakah benar dana mengirim tim Parade Tari daerah ke Jakarta 2023, yang dipakai untuk ke Melaka padahal seleksi parade Tari sudah dibuat yang hanya pakai video dan sudah ada pemenangnya itu sangat menyedihkan, ” ungkapnya lagi.
Masih sambungnya, Disbud, saya anggap tidak cakap dalam mengelola kebudayaan karena mereka yang duduk di sana tak kapabel dan tak berkemampuan dalam konsep pengembangan budaya karena tidak sesuai keilmuannya, ” kata dia mengakhiri.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau Juramadi Esram, M.T., melalui Kepala Bidang Adat dan Tradisi Dinas Kebudayaan Kepri Hj Budhiharti S Sos M Si., menanggapi dan menyatakan,
“Salah satu respon Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri yang positif, Kepala Dinas Kebudayaan telah meminta staf untuk menindaklanjuti karena kegiatan ini tidak teranggarkan tetapi niat baik ini ditolak karena tidak sesuai harapan mereka, ” tegasnya ke awak media Jurnalutama.com pada Jum’at (20/10/23).
Kabid Adat dan Tradisi Dinas Kebudayaan Kepri juga menyampaikan terkait keikutsertaan 4 Pegiat sastra di Malaka, Dinas Kebudayaan baru tahu beberapa hari sebelum pelaksanaan kegiatan.
“Kami sangat terkejut, dan dengan waktu yang cukup pendek Dinas Kebudayaan tetap mendukung dan merespon hal tersebut dengan baik, dengan mengecek ke Panitia Penyelenggara kegiatan, Narasumber tersebut difasilitasi oleh Panitia Penyelenggara kegiatan. Dinas Kebudayaan Prov Kepri juga mengecek pada Daerah lain terkait kegiatan tersebut dan mereka sebagai narasumber difasilitasi dari pihak Panitia, ” terang Hj.Budhiharti S.Sos.
Lebih lanjut dikatakan, Kepala Dinas Kebudayaan Kepri pernah di WhatsApp oleh saudara Hunizar Hood untuk pengajuan keberangkatan terkait kegiatan tersebut. Apabila kita mengacu pada system keuangan daerah dalam system penganggaran sehingga untuk pengajuan anggaran tahun ini akan direalisasikan tahun depan. Saya yakin mereka sudah tau dan paham akan proses penganggaran ini dan itupun kalau keuangan daerah mencukupi dengan disesuaikan kemampuan daerah, ” tegasnya.
Hingga berita ini diunggah awak Media Jurnalutama.com masih melakukan konfirmasi lanjutan dengan pihak terkait.
(Ratih)
Komentar