Jurnalutama.com (Tanjungpinang) – Pembukaan Musyawarah Nasional (MUNAS) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) ke XVI di Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji sempat ricuh, Tanjungpinang, Senin (29/5/23).
Musyawarah Nasional BEM SI dengan tema Memperkokoh NKRI DALAM PERSPEKTIF KEMARITIMAN kali ini berlangsung di Umrah sebagai tuan rumah.
Acara ini telah dibuka langsung oleh Gubernur Kepulauan Riau H.Ansar Ahmad meski terjadi kericuhan.
Aksi simbolis bentang spanduk yang digelar oleh Aliansi Mahasiswa UMRAH (AMARAH) ketika kegiatan Musyawarah Nasional (MUNAS) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) di Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa UMRAH terhadap BEM KM UMRAH yang bungkam terhadap persoalan internal kampus.
Terlihat dari tulisan yang ada di spanduk “TOLAK MUNAS BEM SI”, Aliansi Mahasiswa UMRAH mendesak agar MUNAS ini dibatalkan.
Hal ini juga dibenarkan oleh Rizky selaku koordinator aksi yang menyampaikan bahwa mahasiswa menolak dilaksanakannya MUNAS di kampus UMRAH.
“Kami dari Aliansi Mahasiswa UMRAH menolak dilaksanakannya MUNAS bukan tanpa sebab. BEM KM UMRAH masih harus menyelesaikan persoalan internal terlebih dahulu karena kondisi Kementrian BEM KM juga masih banyak yang kosong “. Ujar Rizky selaku koordinator lapangan.
Lebih lanjut, Kami juga menyayangkan kegiatan ini tetap dibuka padahal kami sendiri mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji menolak kegiatan ini diselenggarakan, dan kami juga menyayangkan bahwasanya aksi kami tidak dihiraukan oleh bapak gubernur padahal kami membentang spanduk yang bertuliskan “TOLAK MUNAS BEM SI” tepat di depan beliau sebelum beliau memukul Gong untuk membuka kegiatan, ” tambahnya.
Setelah aksi bentang spanduk dilaksanakan terjadi kericuhan antara masa aksi dengan BEM KM UMRAH.
Salah seorang menteri BEM KM UMRAH sempat menuturkan, kegiatan ini bukan merupakan kegiatan BEM, namun ini kegiatan kampus.
Sontak ujaran seorang menteri BEM UMRAH itu dibantah langsung oleh masa aksi
“Jadi ini MUNAS kampus atau MUNAS BEM?”
Setelah terjadinya bentrok didalam forum, Massa aksi menyapaikan kekecewaan kepada Rektor UMRAH terhadap tindakan BEM KM UMRAH yang tidak pernah peduli terhadap internal kampus dan mendesak agar kampus tidak ikut campur persoalan pembelajaran mahasiswa di organisasi yang dibentuk oleh mahasiswa dan mendesak agar demokrasi dikembalikan sepenuhnya kepada mahasiswa.
Mahasiswa Tolak MUNAS BEM SI di Kampus UMRAH
Pembukaan Musyawarah Nasional (MUNAS) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) ke XVI di Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji sempat ricuh, Tanjungpinang (29/5/23).
Musyawarah Nasional BEM SI dengan tema Memperkokoh NKRI DALAM PERSPEKTIF KEMARITIMAN kali ini berlangsung di umrah sebagai tuan rumah,
Acara ini telah dibuka langsung oleh Gubernur Kepulauan Riau H.Ansar Ahmad meski terjadi kericuhan
Aksi simbolis bentang spanduk yang digelar oleh Aliansi Mahasiswa UMRAH (AMARAH) ketika kegiatan Musyawarah Nasional (MUNAS) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) di Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa UMRAH terhadap BEM KM UMRAH yang bungkam terhadap persoalan internal kampus.
Terlihat dari tulisan yang ada di spanduk “TOLAK MUNAS BEM SI”, Aliansi Mahasiswa UMRAH mendesak agar MUNAS ini dibatalkan.
Hal ini juga dibenarkan oleh Rizky selaku koordinator aksi yang menyampaikan bahwa mahasiswa menolak dilaksanakannya MUNAS di kampus UMRAH.
“Kami dari Aliansi Mahasiswa UMRAH menolak dilaksanakannya MUNAS bukan tanpa sebab. BEM KM UMRAH masih harus menyelesaikan persoalan internal terlebih dahulu karena kondisi Kementrian BEM KM juga masih banyak yang kosong “. Ujar Rizky selaku koordinator lapangan.
“Kami juga menyayangkan kegiatan ini tetap dibuka padahal kami sendiri mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji menolak kegiatan ini diselenggarakan, dan kami juga menyayangkan bahwasanya aksi kami tidak dihiraukan oleh bapak gubernur padahal kami membentang spanduk yang bertuliskan “TOLAK MUNAS BEM SI” Tepat didepan beliau sebelum beliau memukul gong untuk membuka kegiatan. Tambahnya
Setelah aksi bentang spanduk dilaksanakan terjadi kericuhan antara masa aksi dengan BEM KM UMRAH.
Salah seorang menteri BEM KM UMRAH sempat menuturkan kegiatan ini bukan merupakan kegiatan BEM, namun ini kegiatan kampus.
Sontak ujaran seorang menteri BEM UMRAH itu dibantah langsung oleh masa aksi. “Jadi ini MUNAS kampus atau MUNAS BEM?”
Setelah terjadinya bentrok didalam forum, Massa aksi menyapaikan kekecewaan kepada Rektor UMRAH terhadap tindakan BEM KM UMRAH yang tidak pernah peduli terhadap internal kampus dan mendesak agar kampus tidak ikut campur persoalan pembelajaran mahasiswa di organisasi yang dibentuk oleh mahasiswa dan mendesak agar demokrasi dikembalikan sepenuhnya kepada mahasiswa.
(Redaksi)
Comment