Jurnalutama.com (Jakarta) – Rute KM KELUD akhir Desember 2022 pemberangkatan 26 Desember 2022 yakni Tanjung Periok Jakarta, Kepulauan Kijang, Batam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sampai Belawan Sumatera Utara, penuh dengan berbagai masalah yang dialami para penumpang. Termasuk jadwal yang ditentukan dalam tiket penumpang tidak tepat waktu.
Berbagai permasalahan terjadi dalam pelayaran atau perjalanan KM Kelud kapal penumpang tersebut. Dan diduga pihak Pelni telah membuat siasat dalam penjualan tiket, seperti hasil konfirmasi Jurnalutama.com, yang langsung kepada penumpang mengakatakan, bahwa pihak Pelni diduga telah memasang orang-orangnya seperti di Pelabuhan Batu Ampar Batam yang menjual tiket jauh lebih mahal dari Tiket Tanjung Periok – Belawan.
Keterangan sejumlah penumpang menjelaskan, bahwa mereka ada yang membayar tiket hingga Rp. 700.000,-/orang, ada yang Rp 550.000,- ada yang Rp. 500.000,- , Rp 230.000,- Rp. 250.000, lebih dari harga tiket normal Rp. 220.000,-/orang.
Sementara itu, tiket penumpang Jakarta ke Belawan hanya Rp. 417.000,-/tiket, seperti harga tiket yang dibeli Wartawan Jurnalutama.com di Jakarta melalui On-line (Internet). Dan yang menyaksikan semua permasalah di dalam KM KELUD tersebut.
Informasi yang dihimpun memjelaskan, bahwa penumpang pemberangkatan 26 Desember 2022 dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta berjumlah 2000 penumpang yang terdiri dari penumpang tujuan Kepulauan Kijang, Batam dan sampai ke Belawan.
Setibanya di Kepulauan Kijang, kapal menurunkan dan menaikan penumpang tujuan ke Belawan. Skaligus menurunkan jenazah seorang kru KM KELUD yang meninggal mendadak Rabu ( 28/12/2022) pagi. Menurut petugas atau Kariawan KM KELUD bahwa jenazah temannya yang meninggal itu langsung diangkut pesawat dari Kepulauan Kijang ke Jakarta. Sehingga saat ini Pelni khususnya KM KELUD sedang berduka.
Kemudian, setelah bersandar di Pelabuhan Batu Ampar Batam, para penumpang dari Jakarta banyak yang turun di Batam. Tetapi yang naik juga sungguh luar biasa banyaknya sesuai informasi yang dikumpulkan menjelaskan, bahwa jumlah penumpang yang naik sekitan 4000 orang lebih penumpang tujuan Belawan.
Diduga hal itulah, yang mengakibatkan KM KELUD overload atau over kapasitas. Dan penumpang banyak yang tidak pakai tiket yang disebut No Seat (Non Sit), tetapi bayarnya mahal.
Karena banyak penumpang hingga over kapasitas, semua sudut-sudut KM KELUD bahkan Dek semua terisi penuh tidak ada yang tersisa, membuat KM KELUD bagaikan pasar tradisional berdesak – desakan, semua koper, tas rangsel dan tas lainnya itu menumpuk di setiap gang dan sudut KM KELUD, membuat pemandangan tidak indah dan elok.
Berbagai keluhan penumpang keluar, dimana para penumpang no seat (tidak duduk) ditarik Rp. 20.000,-/kasur. Sementara pihak petugas KM KELUD berulang-ulang memberitahukan dalam pengeras suara untuk tidak membayar jika ada yang minta bayar kasur dan menjelaskan, silahkan ambil masing-masing kasur gratis tanpa bayar.
” Himbauan melalui pengeras suara itu yang melarang untuk tidak membayar sewa kasur, menurut penumpang hanyalah kamuplase alias angin surga kenyataan kami ditangih Rp. 20.000,-/kasur, ” tutur penumpang saat dikonfirmasi.
Oleh karena itu diminta kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk turun langsung, menyaksikan kejadian tersebut, karena diduga dapat mencoreng nama baik Kementerian BUMN yang selama ini di mata masyarakat sudah banyak perubahan dan telah membaik.
Kemudian, Makanan yang disajikan pihak KM KELUD tidak layak dimakan, makanan itu dibuat seperti makanan orang sakit di Rumah Sakit dan jika dikalkulasi dengan nasi sedikit, sayur sedikit dengan lauk telor satu butir diganti sesekali pakai ikan Bandeng sepotong kecil, yang dinilai hanya berkisar Rp. 3000,-/orang, kejadian itu pada Kamis (29/12/2022) untuk makan pagi diberikan nasi sedikit sayur sedikit, Sambal dan telor dadar yang diduga satu telor yang didadar dibagi 4 sehingga terlihat hanya secuil.
Lain permasalahan yang sangat dibutuhkan penumpang, dimana toilet yang selalu manpet khususnya toilet dan kamar mandi Dek 3. yang selalu banjir karena tidak lancar pembuangan airnya yang selalu mampet.
Diperbaiki bolak-balik, tapi masih juga mampet dan banjir, sehingga penumpang di Dek 3 paling belakang KM KELUD merasa resah akibat mampet toilet dan kamar mandinya.
” Toilet dan kamar mandi yang lain selalu antri dan padat, harus menunggu lama supaya bisa buang hajat, ” ujar kesal penumpang di Dek 3 tersebut.
(Timbul Sinaga)
Comment